♫ Seni Musik (Lagu
Daerah Sunda) ♫
Bubuy Bulan
Bubuy
Bulan adalah lagu yang tidak asing lagi ditelinga kita, baik bagi temen-teman
yang berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya pasundan, tempat lagu ini
berasal. Lagu yang diciptakan oleh Beni Korda ini begitu indah dan syahdu
sehingga mampu membuat hati/ jiwa terasa tenang dan nyaman. Isi dari lagu
tersebut menceritakan tentang betapa sedihnya perasaan yang dialami seseorang
saat ditinggalkan kekasihnya, dan perasaannya semakin sedih tatkala dia melihat
orang yang melewati (rumahnya) setiap pagi karena melihat tatapan matanya.
Berikut
adalah arti dan pembahasan dari lagu Bubuy Bulan:
Memepes Bulan
Memepes bulan- Memepes
bulan menyangrai bintang
Matahari-matahari disate
Setiap bulan-setiap bulan saya jemput
Setiap hari-setiap hari juga baik
Danau ciburuy ikannya susah
dipancing
Hati bergetar melihat air yang
jernih
Tuh, itu siapa yang melihat
setiap pagi
Hati bergetar melihat sorotan
matanya
Setiap bulan-setiap bulan saya
jemput
Setiap hari-setiap hari juga baik
Danau ciburuy ikannya susah
dipancing
Hati bergetar melihat air yang
jernih
Tuh, itu siapa yang melihat
setiap pagi
Hati bergetar melihat sorotan
matanya
Setiap bulan-setiap bulan saya
jemput
Setiap hari-setiap hari juga
baik
Pembahasan:
· - Bubuy bulan = bulan di
bubuy, maksudnya bulan adalah Rasullullah Saaw, seperti lagu Thola’al Badru
Alaina artinya telah datang bulan purnama kepada kami. Bulan purnama disini
adalah Rasullullah saaw. Jadi arti bulan dalam lagu “Bubuy Bulan” adalah ajaran
Rasullulah saaw. Bubuy disini adalah perumpamaan dari pembumi hangusan ajaran
rasulullah.
· - Sanggray
Benthang=bintang di sangray,bintang adalah perlambang dari Ahlul Bait
Rasulullah saaw,seperti dalam hadits: Bintang-bintang adalah penunjuk bagi
pelaut agar tidak tersesat,dan ahlul baitku adalah bintang-bintang bagi
umatku,yang bila berpegang pada mereka niscaya akan selamat dunia akhirat.
Namun dalam lagu ini para ulama terdahulu mau menunjukkan kepada kita betapa
ajaran Rasulullah saaw yang telah diteruskan kepada ahlulbaitnya sebagai wasi’
atau penjaga agama rasul telah di “sangray”,maksudnya telah dikhianati dengan
cara yang kejam,
· - Panon poe,panon poe
disasate=matahari disasate berkali-kali (sasate mengandung arti pengulangan),
·
Unggal bulan-unggal
bulan, abdi teang=setiap ada bulan saya mencari,
·
Unggal poek, unggal
poek= tiap siang saya juga mencari
· -Ogek hade = pencarian
tersebut sama bagusnya, kegiatan mencari dan pencarian disini melambangkan
ikhtiar dan do’a melindungi sisa-sisa dari pembantaian dan usahanya mencari
pengganti gurunya yang syahid tersebut, ikhtiar dan do’a tersebut bagusnya
dilakukan malam hari, kalimat ini bisa jadi suatu pemberitahuan atau bahasa
rahasia, untuk berguru dimalam hari dalam rangka ikhtiar mencari ilmu dan
melindungi sisa-sisa pembantaian tersebut, dalam hal ini mungkin anak atau
keluarga dari ulama tersebut. Namun lebih bagus juga (ogek hade) bila siang
hari pun melakukan usaha yang sama.
· - Situ ciburuy,laukna
hese’dipancing = kalimat ini lebih kepada keterangan tempat dan waktu,
ditekankan pada kata situ ciburuy = tempat dan lauk yang berarti sengkalan,
sistem penanggalan yang diajarkan oleh para wali, ikan disini berarti tahun:
bagian-bagian ikan dibaca dari atas kebawah = dari kepala ke ekor: kepala;1,
badan;1 sirip;2 ekor;1 =1121, berarti kejadian ini terjadi pada tahun 1121 di
situ ciburuy atau puncak pembantaian terjadi pada 1121,600 tahun setelah
pemerintahan ahlul bait yang adil makmur merata di nusantara.
· -Nyaredet hate = sedih
susah ngenes, pilu,sakit hati yang luar biasa tapi gak ada yang bisa diperbuat,
· -Ningali ngeplak cai
na = melihat darah (ulama yang menjadi gurunya)ditumpahkan dengan sengaja
· -Ngeplak = air dalam
jumlah besar ditumpahkan secara sengaja
· -Cai = dalam b.sastra
sunda bisa berarti darah atau air,
· -Duh eta saha nu
ngalangkung unggal enjing; siapakah itu yang hadir setiap pagi,
· -Nyaredet hate;
mengiris hati (melihat yang hadir tiap pagi itu,mengingat kejadian
diatas,peristiwa ketika gurunya syahid bergelimang darah)
· -Ningali sorot socana;
melihat sorot matanya (yang tegas),sorot matanya yang tegas itu lah yang
mengingatkan si penembang syair ini teringat akan gurunya yang selama ini ia
selalu berusaha mencari gantinya malam dan siang. sorot socana; pandangan mata
yang tegas, lawannya cai socana; pandangan mata yang lembut.
Musik Daerah Jawa Barat:
a)
Gamelan
Degung
adalah seperangkat alat musik /gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Instrumen yang digunakan; bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada digunakan adalah pentatonis (pelog dan slendro).
Pada awalnya musik ini untuk acara keagamaan, tetapi sekarang digunakan untuk mengiringi sendratari, mengiringi gending karesmen (nyanyian resmi), dan sarana hiburan. Keberadaannya telah di kenal sejak zaman Pakuan Pajajaran.
adalah seperangkat alat musik /gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Instrumen yang digunakan; bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada digunakan adalah pentatonis (pelog dan slendro).
Pada awalnya musik ini untuk acara keagamaan, tetapi sekarang digunakan untuk mengiringi sendratari, mengiringi gending karesmen (nyanyian resmi), dan sarana hiburan. Keberadaannya telah di kenal sejak zaman Pakuan Pajajaran.
b)
Calung
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Tanga nada yang digunakan mulanya pentatonis slendro yang kemudian dikembangkan menjadi laras pelog.
Menurut sejarahnya berasal dari alat yang digunakan untuk menghalau burung di sawah yang terbuat dari belahan bambu yang disebut kekeprak. Kekeprak ini digunakan untuk menakuti sero (binatang pemakan ikan peliharaan di kolam atau sawah). Kekeprak ini dibunyikan dengan cara digerakkan dengan air yang jatuh dari pancuran. Alat tersebut berkembang menjadi calung dan sekarang terdiri dari bentuk dan nama berbeda seperti calung gambang, calung gamelan, dan calung jinjing.
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Tanga nada yang digunakan mulanya pentatonis slendro yang kemudian dikembangkan menjadi laras pelog.
Menurut sejarahnya berasal dari alat yang digunakan untuk menghalau burung di sawah yang terbuat dari belahan bambu yang disebut kekeprak. Kekeprak ini digunakan untuk menakuti sero (binatang pemakan ikan peliharaan di kolam atau sawah). Kekeprak ini dibunyikan dengan cara digerakkan dengan air yang jatuh dari pancuran. Alat tersebut berkembang menjadi calung dan sekarang terdiri dari bentuk dan nama berbeda seperti calung gambang, calung gamelan, dan calung jinjing.
c)
Angklung
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dikocok. Dulu menggunakan tangga nada pentatonis dan sekarang menggunakan diatonis. Menurut sejarahnya angklung digunakan untuk memeriahkan pesta padi disawah.Tokoh musik angklung yaitu Daeng Sutisna.
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dikocok. Dulu menggunakan tangga nada pentatonis dan sekarang menggunakan diatonis. Menurut sejarahnya angklung digunakan untuk memeriahkan pesta padi disawah.Tokoh musik angklung yaitu Daeng Sutisna.
d)
Tarling
Berasal dari Cirebon yang ambil dari singkatan gitar dan suling, yakni alat yang mendominasi pada jenis musik ini. Semula alatnya adalah gamelan bambu lalu meningkat pada kecapi kemudian gamelan yang terbuat dari besi atau perunggu, kemudian setelah dikenal gitar maka digunakan untuk menggantikan kecapi. Tokohnya antara lain ; Jon Jayana, H. Abdul Ajid dan Uun S.
Berasal dari Cirebon yang ambil dari singkatan gitar dan suling, yakni alat yang mendominasi pada jenis musik ini. Semula alatnya adalah gamelan bambu lalu meningkat pada kecapi kemudian gamelan yang terbuat dari besi atau perunggu, kemudian setelah dikenal gitar maka digunakan untuk menggantikan kecapi. Tokohnya antara lain ; Jon Jayana, H. Abdul Ajid dan Uun S.
e)
Arumba
Adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Prinsipnya hampir sama dengan angklung hanya dilengkapi dengan susunan bambu mirip gambang/saron yang dibunyikan dengan cara dipukul. Tokohnya antara lain ; Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih dan Sukardi.
Adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Prinsipnya hampir sama dengan angklung hanya dilengkapi dengan susunan bambu mirip gambang/saron yang dibunyikan dengan cara dipukul. Tokohnya antara lain ; Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih dan Sukardi.
f)
Gending Cianjuran
Adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjur. Vokal/nyanyian diiringi dengan kecapi, suling dan rebab. Musik ini digunakan sebagai sarana hiburan para bangsawan Sunda.
Adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjur. Vokal/nyanyian diiringi dengan kecapi, suling dan rebab. Musik ini digunakan sebagai sarana hiburan para bangsawan Sunda.
g) Klenengan
Adalah suatu pertunjukkan atau permainan
gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyian. Gamelan ini dilengkapi dengan
seperangkat gendang yang berfungsi untuk mengiringi tarian klasik maupun
modern.
h)
Celempungan
Adalah jenis musik yang mengutamakan vokal/nyanyian atau gending. Instrumennya terdiri atas kecapi, rebab, dan celempungan (bambu besar yang diberi dawai). Kini celempungan telah diganti dengan perangkat gendang dan gong.
Adalah jenis musik yang mengutamakan vokal/nyanyian atau gending. Instrumennya terdiri atas kecapi, rebab, dan celempungan (bambu besar yang diberi dawai). Kini celempungan telah diganti dengan perangkat gendang dan gong.