Powered By Blogger

Senin, 27 Mei 2013

♫ Seni Musik (Lagu Daerah Sunda) ♫

Seni Musik (Lagu Daerah Sunda)


Bubuy Bulan


Bubuy Bulan adalah lagu yang tidak asing lagi ditelinga kita, baik bagi temen-teman yang berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya pasundan, tempat lagu ini berasal. Lagu yang diciptakan oleh Beni Korda ini begitu indah dan syahdu sehingga mampu membuat hati/ jiwa terasa tenang dan nyaman. Isi dari lagu tersebut menceritakan tentang betapa sedihnya perasaan yang dialami seseorang saat ditinggalkan kekasihnya, dan perasaannya semakin sedih tatkala dia melihat orang yang melewati (rumahnya) setiap pagi karena melihat tatapan matanya.
Berikut adalah arti dan pembahasan dari lagu Bubuy Bulan:




Memepes Bulan

Memepes bulan- Memepes bulan menyangrai bintang
Matahari-matahari disate

Setiap bulan-setiap bulan saya jemput

                                               Setiap hari-setiap hari juga baik                          

Danau ciburuy ikannya susah dipancing
Hati bergetar melihat air yang jernih
Tuh, itu siapa yang melihat setiap pagi
Hati bergetar melihat sorotan matanya

Setiap bulan-setiap bulan saya jemput

Setiap hari-setiap hari juga baik


Danau ciburuy ikannya susah dipancing
Hati bergetar melihat air yang jernih
Tuh, itu siapa yang melihat setiap pagi
Hati bergetar melihat sorotan matanya

 


Setiap bulan-setiap bulan saya jemput
Setiap hari-setiap hari juga baik



Pembahasan:

·        - Bubuy bulan = bulan di bubuy, maksudnya bulan adalah Rasullullah Saaw, seperti lagu Thola’al Badru Alaina artinya telah datang bulan purnama kepada kami. Bulan purnama disini adalah Rasullullah saaw. Jadi arti bulan dalam lagu “Bubuy Bulan” adalah ajaran Rasullulah saaw. Bubuy disini adalah perumpamaan dari pembumi hangusan ajaran rasulullah.
·      -   Sanggray Benthang=bintang di sangray,bintang adalah perlambang dari Ahlul Bait Rasulullah saaw,seperti dalam hadits: Bintang-bintang adalah penunjuk bagi pelaut agar tidak tersesat,dan ahlul baitku adalah bintang-bintang bagi umatku,yang bila berpegang pada mereka niscaya akan selamat dunia akhirat. Namun dalam lagu ini para ulama terdahulu mau menunjukkan kepada kita betapa ajaran Rasulullah saaw yang telah diteruskan kepada ahlulbaitnya sebagai wasi’ atau penjaga agama rasul telah di “sangray”,maksudnya telah dikhianati dengan cara yang kejam,
·        - Panon poe,panon poe disasate=matahari disasate berkali-kali (sasate mengandung arti pengulangan),
·         Unggal bulan-unggal bulan, abdi teang=setiap ada bulan saya mencari,
·         Unggal poek, unggal poek= tiap siang saya juga mencari
·         -Ogek hade = pencarian tersebut sama bagusnya, kegiatan mencari dan pencarian disini melambangkan ikhtiar dan do’a melindungi sisa-sisa dari pembantaian dan usahanya mencari pengganti gurunya yang syahid tersebut, ikhtiar dan do’a tersebut bagusnya dilakukan malam hari, kalimat ini bisa jadi suatu pemberitahuan atau bahasa rahasia, untuk berguru dimalam hari dalam rangka ikhtiar mencari ilmu dan melindungi sisa-sisa pembantaian tersebut, dalam hal ini mungkin anak atau keluarga dari ulama tersebut. Namun lebih bagus juga (ogek hade) bila siang hari pun melakukan usaha yang sama.
·        - Situ ciburuy,laukna hese’dipancing = kalimat ini lebih kepada keterangan tempat dan waktu, ditekankan pada kata situ ciburuy = tempat dan lauk yang berarti sengkalan, sistem penanggalan yang diajarkan oleh para wali, ikan disini berarti tahun: bagian-bagian ikan dibaca dari atas kebawah = dari kepala ke ekor: kepala;1, badan;1 sirip;2 ekor;1 =1121, berarti kejadian ini terjadi pada tahun 1121 di situ ciburuy atau puncak pembantaian terjadi pada 1121,600 tahun setelah pemerintahan ahlul bait yang adil makmur merata di nusantara.
·         -Nyaredet hate = sedih susah ngenes, pilu,sakit hati yang luar biasa tapi gak ada yang bisa diperbuat,
·         -Ningali ngeplak cai na = melihat darah (ulama yang menjadi gurunya)ditumpahkan dengan sengaja
·         -Ngeplak = air dalam jumlah besar ditumpahkan secara sengaja
·         -Cai = dalam b.sastra sunda bisa berarti darah atau air,
·         -Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing; siapakah itu yang hadir setiap pagi,
·         -Nyaredet hate; mengiris hati (melihat yang hadir tiap pagi itu,mengingat kejadian diatas,peristiwa ketika gurunya syahid bergelimang darah)
·         -Ningali sorot socana; melihat sorot matanya (yang tegas),sorot matanya yang tegas itu lah yang mengingatkan si penembang syair ini teringat akan gurunya yang selama ini ia selalu berusaha mencari gantinya malam dan siang. sorot socana; pandangan mata yang tegas, lawannya cai socana; pandangan mata yang lembut.


Musik Daerah Jawa Barat:
a)      Gamelan Degung
adalah seperangkat alat musik /gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Instrumen yang digunakan; bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada digunakan adalah pentatonis (pelog dan slendro).
Pada awalnya musik ini untuk acara keagamaan, tetapi sekarang digunakan untuk mengiringi sendratari, mengiringi gending karesmen (nyanyian resmi), dan sarana hiburan. Keberadaannya telah di kenal sejak zaman Pakuan Pajajaran.
b)      Calung
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Tanga nada yang digunakan mulanya pentatonis slendro yang kemudian dikembangkan menjadi laras pelog.
Menurut sejarahnya berasal dari alat yang digunakan untuk menghalau burung di sawah yang terbuat dari belahan bambu yang disebut kekeprak. Kekeprak ini digunakan untuk menakuti sero (binatang pemakan ikan peliharaan di kolam atau sawah). Kekeprak ini dibunyikan dengan cara digerakkan dengan air yang jatuh dari pancuran. Alat tersebut berkembang menjadi calung dan sekarang terdiri dari bentuk dan nama berbeda seperti calung gambang, calung gamelan, dan calung jinjing.
c)      Angklung
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dikocok. Dulu menggunakan tangga nada pentatonis dan sekarang menggunakan diatonis. Menurut sejarahnya angklung digunakan untuk memeriahkan pesta padi disawah.Tokoh musik angklung yaitu Daeng Sutisna.

d)     Tarling
Berasal dari Cirebon yang ambil dari singkatan gitar dan suling, yakni alat yang mendominasi pada jenis musik ini. Semula alatnya adalah gamelan bambu lalu meningkat pada kecapi kemudian gamelan yang terbuat dari besi atau perunggu, kemudian setelah dikenal gitar maka digunakan untuk menggantikan kecapi. Tokohnya antara lain ; Jon Jayana, H. Abdul Ajid dan Uun S.
e)      Arumba
Adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Prinsipnya hampir sama dengan angklung hanya dilengkapi dengan susunan bambu mirip gambang/saron yang dibunyikan dengan cara dipukul. Tokohnya antara lain ; Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih dan Sukardi.
f)       Gending Cianjuran
Adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjur. Vokal/nyanyian diiringi dengan kecapi, suling dan rebab. Musik ini digunakan sebagai sarana hiburan para bangsawan Sunda.
g)     Klenengan
Adalah suatu pertunjukkan atau permainan gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyian. Gamelan ini dilengkapi dengan seperangkat gendang yang berfungsi untuk mengiringi tarian klasik maupun modern. 
h)      Celempungan
Adalah jenis musik yang mengutamakan vokal/nyanyian atau gending. Instrumennya terdiri atas kecapi, rebab, dan  celempungan (bambu besar yang diberi dawai). Kini celempungan telah diganti dengan perangkat gendang dan gong.